Kamis, 10 Juli 2008



SYMPOSIUM ON BUSINESS POSTGRADUATE RESEARCH :
SUSTENANCE OF BUSINESS RESEARCH DEVELOPMENT
29 – 30 JUNE 2008
SEMINAR HALL B, CONVENTION CENTRE UUM
CONCURRENT SESSIONS –DETAILS


29 JUNE 2008 – SUNDAY

PARALEL SESSION 1 (2.00 P.M – 5.30 P.M)

SESSION A: ACCOUNTING

PRESENTATIONS:

1. Penentu Pelapor Internet: Persepktif Teori Kontingensi - Mohd Noor Azli bin Ali Khan
2. Exploring the fit between ERPS and Management Accounting Practices: A Review of Literatures - Wan Mohd Nazif Wan Mohd Nori
3. The Hidden Factory-The Producer of Social Loss - Cheah Soo Jin
4. Determinants of Audit Fees of MESDAQ Companies - Mohd. ‘Atef Md Yusof
5. Analisis Tekanan Lobby Groups Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Social Perusahaan (Corporate Social Responsibility Disclosures) - Muhammad Rizal SE., M.SI
ANALISIS TEKANAN LOBBY GROUPS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURES).
(Studi Empiris Pada Lembaga Sosial dan Lingkungan di Sumatera Utara)

Banyaknya kasus-kasus eksternalitas yang belakangan ini terjadi di Indonesia, memunculkan desakan yang semakin tinggi dari masyarakat agar perusahaan tidak menjadi entitas yang selfish, dan akhirnya mendorong perusahaan melakukan aktivitas tanggung jawab perusahaan, atau yang dikenal corporate social responsibility (CSR) Rizal (2006), kondisi seperti ini tidaklah terjadi begitu saja, namun berkat dorongan semua pihak terutama lembaga-lembaga sosial dan lingkungan (lobby Groups) yang secara terus menerus melakukan lobby dan kampanye agar perusahaan lebih perduli terhadap tanggungjawab sosial dan lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada stekholder
Penelitian eksploratif ini ditujuan untuk menganalisis tekanan lobby group terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan di Indonesia dengan mengambil lokasi penelitian di Propinsi Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lembaga sosial dan lingkungan berdasarkan direktori Kesabang linmas tahun 2007. sample penelitian ini sebanyak 32 lembaga sosial dan lingkungan yang dikumpulkan dengan metode Survey.
Hasil analisis menunjukkan sebanyak 68,9 % lobby groups melakukan dorongan bagi perusahaan untuk mengungkapkan kegiatan sosial/lingkungan, 53,1 % lembaga sosial dan lingkungan secara langsung melakukan tindakan terhadap perusahaan yang tidak mengungkapkan kegiatan sosialnya, seperti meloby, mengekspos, dan berkampanye agar perusahaan melakukan pengungkapan. seluruh lembaga lobby groups sepakat agar terdapat undang-undang atau standar pengungkapan minimum yang dapat digunakan sebagai dasar pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.


Kata kunci: Tekanan, lembaga sosial, lembaga lingkungan, tanggungjawab perusahaan dan pengungkapan

*didanai oleh Dosen Muda Dikti tahun 2007

Tidak ada komentar: